Festival Indonesia Meriah di Moskwa

Hal itu disampaikan saat peresmian gala premiere Festival Budaya Indonesia yang diisi dengan penampilan kesenian dan peragaan busana karya perancang mode Indonesia dengan peragawati dari Rusia dan Indonesia diadakan di Concert Hall MIR, Moskwa, Selasa (25/5/2010) malam.

Festival Budaya Indonesia digelar di tiga kota di Rusia, yaitu di Moskwa, Tver, dan St Petersburg dari tanggal 24 hingga 31 Mei. Festival ini merupakan balasan dari kegiatan yang sama yang dilakukan Rusia di Indonesia tahun lalu di Jakarta dan Yogyakarta.

"Kebudayaan memegang peranan penting dalam meningkatkan kerja sama antara Rusia dan Indonesia," ujar Menteri Jero Wacik. Enam puluh tahun lalu, tepatnya pada 3 Februari 1950, RI-Rusia sepakat menjalin hubungan diplomatik. Tahun 1954, kedua negara membuka kedutaan besar di Moskwa dan Jakarta.

Hubungan bilateral Indonesia-Federasi Rusia makin berkembang setelah ditandatanganinya Declaration of the Republic of Indonesia and the Russian Federation on the Framework of Friendly and Partnership Relations in the 21st Century oleh Presiden saat itu, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Vladimir V Putin, 21 April 2003 di Moskwa.

Tahun 2010, giliran Indonesia untuk menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Indonesia di Rusia dengan tema "Festival Budaya Indonesia di Rusia 2010: Colours of Indonesia" dan digelar di tiga kota tadi.

Menteri Kebudayaan Federasi Rusia Alexander Avdeyev mengatakan bahwa ia sangat menghargai kerja sama kebudayaan kedua negara dan juga sambutan hangat dari masyarakat Indonesia saat acara kebudayaan Rusia digelar di Indonesia.

Pekan budaya Indonesia yang dihadiri korps diplomatik serta "Friends Of Indonesia" dan Miss Moskow 2009 yang juga Miss Earth 2010 Nadezda Zamolodskaya diawali dengan diperdengarkannya lagu Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Federasi Rusia yang bergema di gedung di Concert Hall MIR, Moskwa, yang berkapasitas 800 orang.

Acara Festival Budaya diawali dengan tarian pembuka Tari Rakyat Gandran Bulo dari Sulawesi yang dibawakan anak-anak sekolah Moskwa berusia 7 sampai 12 tahun. Dua di antara penari itu adalah putra dan putri Dubes RI untuk Federasi Rusia, Virginia dan Abraham. Para penari tampil diiringi musik "The Rhythm of Indonesia" dengan komposer Dwiki Darmawan.

Sementara itu, Tari Lengang Betawi dibawakan oleh penari dari Tim Kesenian DKI Jakarta di bawah koordinator Nungki Kusumastuti yang dilanjutkan dengan penampilan Gebyar Batik garapan Paranditya Wintami dengan penari Putria Retno Pudyastuti, Antis Tri Cahyani, dan Nurul Dwi Utami dari Yogyakarta.

Selain itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata membawa delapan seniman dari Sanggar Cantika pimpinan Reitha F Hanividya yang terdiri dari lima penari dan tiga pemusik. Mereka menampilkan Tari Pagelu dari Sulawesi Selatan, Tari Dadas Panaluh dari Kalimantan Tengah, dan Tari Mansorandak dari Papua.

Para perancang busana Indonesia ikut memeriahkan festival budaya Indonesia, seperti Stephanus Hamy yang menampilkan busana sulam tapis dari daerah Lampung, Didi Budiarjo mengangkat tema Pilgrimage yang diinspirasikan "Ballet Russes", dan desainer Tutik Cholid yang diperagakan peragawati dari Indonesia, Nien Indriyati dan Laurensia Muljadi, serta peragawati dari Moskwa. (Pusformas)

0 komentar:

 
Copyright 2009 OeM_Created Oemaem Production 2010