Profile

Nama : Kak Legono, S.Pd
TTL : Banyumas, 16 Desember 1960
Alamat: Desa Bantarwuni 04/01 Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas

Pengalaman di Kepramukaan:
1. Korps Pelatih Lemdikacab Banyumas dari tahun 2001-Sekarang
2. Pengurus Kwartir Ranting Kembaran
3. Pamong Budaya Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas tahun 2007-Sekarang
4. Instruktur Saka Bhakti Budaya Banyumas 2005-Sekarang

Bercerita dan berbagi pengalaman dengan beliau pasti tidak akan ada habisnya untuk membahas suatu topik baik itu pramuka ataupun yang lebih condong dengan profesi beliau selaku pamong budaya yang otomatis bicara tentang budaya yang ada di Kabupaten Banyumas tercinta ini. Sekilas bapak dengan berperawakan sedang dan berkumis ini biasa-biasa saja, tetapi eh tetapi pengalaman dan pengetahuan beliau sangat patut untuk diperhitungkan. Berikut akan saya paparkan beberapa jawaban dari pertanyaan yang saya ajukan kepada beliau mengenai Saka Bhakti Budaya yang telah beliau rintis bersama 20 pamong budaya yang ada di Kabupaten Banyumas dengan komposisi sekitar 6 pamong budaya yang telah berkecimpung di dunia kepramukaan terlebih dahulu.
Banyumas merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah dari 35 Kabupaten/kota yang ada, potensi yang dimiliki oleh Banyumas sangatlah kaya dan bervariasi dari berbagai aspek. Salah satunya adalah kebudayaan yang dimiliki olehnya, ada sekitar 56 jenis kesenian tersebar dibeberapa wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Banyumas meliputi kesenian musik, tari dll. Mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kenthongan, selain Purbalingga kenthongan juga populer di Banyumas karena memang bisa dikatakan bahwa antara kedua kabupaten ini masih serumpun jika dilihat dari kedekatan wilayahnya.

Keseriusan dan ketekunan adalah salah satu kunci yang harus dipegang oleh seseorang yang akan mempelajari kebudayaan (menjadi Seniman he), begitulah ucapan pertama kali yang saya dengar dari kak legono sewaktu saya bertanya tentang bagaimana cara agar kebudayaan tetap eksis dan tetap terjaga.
Lalu cerita pun berlanjut mengenai Satuan Karya (Saka) Bakti Budaya di Kwartir Cabang Banyumas dimana merupakan satu-satunya Saka Bakti Budaya yang ada di Kwartir Daerah Jawa Tengah, dan untuk tingkat pusat pun Banyumas bersama Gorontalo dijadikan uji coba nasional mengenai Saka Bakti Budaya ini, so..suatu prestasi yang membanggakan bagi Kwartir Cabang Banyumas, karena peran dari Saka ini bisa dijadikan sebagai mitra kerja antara kwartir cabang banyumas dengan Dinporabudpar Kabupaten Banyumas sehingga merupakan suatu cara untuk mengembangkan budaya lokal Banyumas seperti Calengsai yang merupakan singkatan dari Calung, Lengger, dan Barongsai dimana kesenian ini merupakan perpaduan antara dua etnis yang berbeda yaitu antara jawa (Banyumas) dengan tionghoa, tapi disini cara perpaduannya pun di tukar satu sama lain yaitu pemain barongsai dimainkan oleh orang jawa (Banyumas) sedangkan calung dan lengger dimainkan oleh orang tionghoa, hal ini memiliki tujuan agar kedua etnis ini tetap bisa menjaga rasa persatuan dan kesatuan di dalam melestarikan budaya yang dimiliki bersama.
Semakin menarik dan penasaran dalam hati saya, lalu saya bertanya mengenai Prosedur cara menjadi anggota Saka Bhakti Budaya bagaimana?beliau menjawab, kesenian adalah suatu bakat yang dimiliki oleh seseorang, tetapi bakat tersebut antara satu sama lain berbeda, maka beliau tidak memaksakan anak didik untuk diwajibkan mengikuti kegiatan yang ada jika anak tersebut merasa tidak nyaman dengan kegiatan tersebut, asal muasal dan keinginan di dirikannya Saka ini adalah di Kabupaten Banyumas terdapat SMK yang memiliki jurusan atau keahlian khusus di dalam bidang seni, dulu bernama SMKI Banyumas sekarang berubah menjad SMKN 3 Banyumas, lalu dari siswa inilah anggota Saka Bhakti Budaya ada dan dengan berjalannya waktu dari tahun 2005 sampai sekarang setiap tahunnya memiliki jumlah anggota sebanyak 60 orang, dan hal ini juga dilakukan kerjasama dengan SMA dan SMK lain yang berada di Kabupaten Banyumas. Angka 60 merupakan angka yang cukup lumayan karena kepeminatan untuk aktif di dalam gerakan kepanduan memang susah untuk dipaksakan.
Lanjut..
“Untuk latihannya sendiri dilakukan masing-masing pangkalan namun kadang sebulan sekali atau misal ada kegiatan insidental, anggota diundang di Dinporabudpar untuk melakukan koordinasi seperti kegiatan yang baru-baru ini dilaksanakan adalah Rahkala (Sejarah dan Kepurbakalaan) dimana anggota diajak menelusuri tempat sejarah dan purbakala yang ada di Kabupaten Banyumas. Selain itu juga diadakan pentas seni antar anggota yang dilaksanakan di SMKN 3 Banyumas dengan berbagai kegiatan dan anggota menampilkan keahlian dan minat masing-masing” Imbuhnya.
Wah-wah..menarik sekali ternyata ya…menjadi anggota Saka Bhakti Budaya, mungkin karena memang Pramuka adalah gudangnya ilmu jadi wajar donk kalo kegiatan yang ditawarkan juga bervariasi, ibaratnya semua orang bisa memilih dari kepeminatan yang dimiliki, kurang lebih Gerakan Pramuka memilik 10 Saka, salah satunya adalah Saka Bhakti Budaya ini, selain berperan sebagai seorang pramuka tapi juga bisa berperan sebagai seorang seniman yang terus dan terus menggali keahliannya dan selalu berusaha untuk melestarikan serta menjaga kebudayaan yang ada di Indonesia tercinta ini…terima kasih kak Legono..semoga Saka Bhakti Budaya tetap jaya dan bisa menelurkan anggota-anggota yang selalu siap sedia menjaga nama Pramuka dan budaya Indonesia juga tentunya…

0 komentar:

 
Copyright 2009 OeM_Created Oemaem Production 2010